Monday, August 6, 2012

A “FULL” DISCUSSION WITH MR. HARRY KARTONO



“Diskusinya entar dulu. Yang penting ‘isi bensin’ dulu ya,” ujar Coach Harry Kartono kebapakan sambil tertawa. Sebelumnya, kami benar-benar tegang karena akan berdiskusi dengan tech-business specialist yang namanya malang-melintang di surat kabar. Namun, ketegangan kami pelan-pelan menghilang. Suddenly, we feel like talking with a very nice and humble wise-man.

Girl’s Generation: in Action!
Saya dan Vivi membuat janji diskusi dengan Coach Harry pukul 12 siang di lobby Pacific Place. Kebetulan, para pria anggota tim berhalangan hadir. Jadilah kami, anggota Girl’s Generation sebelum dipermak wajahnya ini (;p), mendatangi Pacific Place Mall. Sungguh kebetulan, saya langsung bertemu dengan Coach Harry di jalan menuju pintu masuk. Vivi telah lebih dahulu sampai. Agak terkejut karena disapa tiba-tiba oleh saya, Coach Harry bertanya, “Wah! Masih inget wajah saya ya?”
Memasuki mall, Coach Harry langsung mengajak kami makan siang di Wendy’s. “Santai saja,” ujarnya. Melarang kami berbicara soal proyek kami, Coach Harry justru bertanya mengenai sekolah kami dimana dan rencana setelah lulus. Ia juga bercerita tentang bagaimana ia selalu dikira orang Hong Kong oleh rekan-rekan internasionalnya (well, personally I do agree too!), kesukaannya akan sambal, masa SMA-nya, pengalaman kuliah, serta sepak-terjangnya di dunia kerja. Pokoknya, semuanya diceritakannya dengan sangat cair.

Mr. Harry Kartono (right), Product Manager Head - IT Division, Samsung Indonesia

Marketing In Practice
Sesungguhnya, kami sudah amat berterimakasih karena telah diajak makan. Namun, kami kembali diajak ngopi. “Sukanya teh atau kopi?” I voted tea where Vivi voted for coffee. Jadilah, kami ngopi-ngeteh di kedai makanan organik, Healthy Choice. Coach Harry memesankan Numi Flower Tea untuk kami berdua. Vivi, yang memang pengila kopi, memesan Coffee Macchiato.
Kami mempersiapkan slide presentasi dalam rangka bertemu Coach Harry, sekaligus untuk mempermudah penjelasan proyek Microsoft B. Seusai mendengar presentasi kecil-kecilan kami, Coach Harry mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan “kritis-realistis” yang tidak kami sadari. Setelah tahap brainstorming tersebut (dimana konep kami semakin jelas), Coach Harry kemudian memberi masukan yang TOP TOP BANGET! (Untuk sementara, the input is still off-the record. But we’ll share it really soon. So, stay tuned!). Yang pasti, we really, REALLY LOVE his inputs! Yang membuat kami semakin tersanjung, ia ternyata mengingat setiap detil dari slide presentasi kami. Jadi, diskusi kami sangat “klik” dan “nyambung”

*BONUS ARTICLE – “Extra Lesson: Life is Kind”
Entah kebetulan atau memang sudah jalan Tuhan, dua hari sebelum bertemu Coach Harry, saya melihat-lihat website “heavenly culinary” Wanderbites milik Kak Felexandro Ruby dan terkesima melihat foto segelas Flower Tea. Habis, tehnya cantik banget dengan bunga didalamnya. Eh, ternyata “ngidam” saya kesampaian lewat Coach Harry yang mentraktir saya teh bunga tersebut.

Ah… *Kissing Father J, kissing British Council, too!*

Thursday, August 2, 2012

LAUGH-LY DAY


What a day! Everything happens today at Plaza Semanggi, Jakarta! First-time iced Darjeeling tea, hushed “softly” by café keeper (as the seats were eventually reserved for breaking the fast), love consultation, super serious project discussion (cieee!), playing pelesetan game, and ending up testing how good the endurance of Teh Botol’s glass bottle is! Two glasses of buy-one-get-one Taiwanese Bubble Milk Tea completed the day.  J

A Brief Sneak Peak
Hendrik  : Semanggi?
Ikhsan    : Ah, daun yang wangi itu ya? Yang suka ada di lalapan orang Sunda itu?
Nia         : Itu mah kemangi!
Ikhsan    : Kemangi?
Nia         : Yang warna-warni di langit sehabis hujan itu?
Hendrik  : *lama terdiam menunggu pencerahan* Ya oloooohh... Itu mah pelangi!

Morning Jam
Seperti biasa, hari Kamis adalah hari berkumpul untuk pemantapan slide dan presentasi (berhubung tim kami memiliki jadwal rutin bertemu dengan Mas Sandro dari Microsoft setiap Jumat). Di pagi hari, pukul 9, saya dan Vivi meeting lebih dahulu di perpustakaan kampus tercinta, Binus University. Kami berdiskusi mengenai banyak hal, terutama menyangkut isu-isu teknikal dari ide-ide yang sempat came-up di pertemuan-pertemuan kami sebelumnya. Tak terasa, 4 jam berlalu dengan cepat dan saya pun harus bergegas menuju Plaza Semanggi untuk bertemu Ikhsan dan Hendrik. Di tengah teriknya langit Jakarta, saya meniti asa! Hahahaha! Lebay!

Afternoon Jam
Saya tiba di Plaza Semanggi pukul 2 lewat dan bergegas mencari tempat nongkrong yang nyaman dan ber-wifi. Tak diduga-duga, Plaza Semanggi rupanya minim kafe/restoran ber-wifi! Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya nampaklah sebuah kafe dengan fasilitas wifi di lantai paling atas. Unfortunately, setelah masuk dan memesan minuman (my first iced Darjeeling tea! :D), saya memeroleh kenyataan pahit bahwa wifi-nya sedang mengalami gangguan! Huaaaaaaaaaa!
Ikhsan datang tak lama. Kami kemudian langsung memikirkan daftar pertanyaan untuk market research dan mencoba menggunakan aplikasi kuesioner online. Setelah duduk dan berdiskusi sekitar 2 jam, pramuniaga kafe tersebut menghampiri kami dan berkata, “Maaf, pada jam setengah 6, kursi sudah dipesan untuk berbuka puasa.” Saat itu, masih jam 4. Herannya... Tanpa diminta, sang pramuniaga memberikan bill kepada saya. Oke, baiklah! We’re hushed!

Evening Jam
Akhirnya, kami pindah ke Restoran yang terkenal karena Es “Mabok” 77-nya (hahahaha). Hendrik juga akhirnya tiba. Sambil menunggu, kami berdiskusi mengenai garis besar konten slide presentasi. Hendrik, seperti biasa, selalu punya ide-ide cemerlang dan Ikhsan selalu kritis dalam hal teknis. Dari pertemuan inilah, banyak detail plans yang berhasil terkonsep dan dipakai hingga tahap-tahap selanjutnya. Horee!
Setelah diskusi yang panjang, kami bersantai sedikit. Tiba pula juga waktu bagi Ikhsan berbuka puasa dengan segelas Es Teler (San, abis puasa nggak boleh teler atuh! Hehehe), nasi goreng ikan asin, serta teh botol dingin. Hendrik, tidak mau kalah, juga memesan Es Teler. Ah, dasar laki-laki! (Lho?)

Apa yang terjadi setelah ini, em... (kalau katanya Kak Ario Pratomo) menurut ngana? ;D



Laughing Heartily, Working Seriously
Jika mengingat hari itu, saya pasti cekikikan sendiri. Saya juga semakin bersyukur bahwa bukan hanya bisa bertemu dan berkolaborasi dengan teman-teman se-tim yang luar biasa jago ini, tetapi juga atas persahabatan yang terjalin. Ah... SFE Challenge 2012 memang nge-rawwwwk!